Thursday, January 8, 2015

sejarah penyiaran di dunia hingga sampai di Indonesia



sejarah penyiaran di dunia hingga sampai di Indonesia
 Sejarah media penyiaran dunia dimulai ketika ahli fisika Jerman bernama Heinrich Hertz pada tahun 1887 berhasil mengirim dan menerima gelombang radio. Upaya Hertz kemudian dilanjutkan oleh Guglielmo Marconi (1874-1937) dari Italia yang sukses mengirimkan sinyal morse – berupa titik dan garis dari sebuah pemancarar kepada alat penerima. Sinyal yang dikirim marconi itu berhasil menyebrangi Samudra Atlantik pada tahun 1901 dengan menggunakan gelombang elektromagnetik.
Sebelum Perang Dunia I meletus, Reginald Fessenden dengan bantuan perusahaan General Elektric Corporation Amerika berhasil menciptakan pembangkit gelombang radio kecepatan tinggi yang dapat mengirim suara manusia dan juga musik. Sementara itu tabung hampa udara yang ketika itu bernama audion berhasil pula diciptakan. Penemuan audion menjadikan penerimaan gelombang radio menjadi lebih mudah.
Radio awalnya cenderung diremehkan dan perhatian kepada penemuan baru itu hanya terpusa sebagai alat teknologi transmisi. Radio lebih banyak digunakan oleh militer dan pemerintahan untuk kebutuhan penyampaian informasi dan berita. Radio lebih banyak dimanfaatkan para penguasa untuk tujuan yang berkaitan dengan ideologi dan politik secara umum.
Peran radio dalam menyampaikan pesan mulai diakui pada tahun 1909 ketika informasi yang dikirimkan melalui radio berhasil menyelamatkan seluruh penumpang kapal laut yang mengalami kecelakaan dan tenggelam. Radio menjadi medium yang teruji dalam menyampaikan informasi yang cepat dan akurat sehingga semua orang mulai melirik media ini.
Pesawat radio pertama kali diciptakan, memiliki bentuk yang besar dan tidak menarik serta selit untuk digunakan karena menggunakan tenaga listrik dari baterai yang berukuran besar. Menggunakan pesawat radio ketika itu membutuhkan kesabaran dan pengetahuan elektronik yang memadai.
Tahun 1926, perusahaan manufaktur radio berhasil memperbaiki kualitas produknya. Pesawat radio sudah menggunakan listrik yang ada dirumah hingga lebih praktis. Menggunakan dua knop untuk mencari sinyal, antena dan penampilannya yang lebih baik menyerupai peralatan furniture. Tahun 1925 sampai dengan tahun 1930, sebanyak 17 juta pesawat radio terjual kepada masyarakat dan dimulailah era radio menjadi media massa.
Stasiun pertama munvul ketika seorang ahli teknik nernama Frank Conrad di Pittsbrugh AS, pada tahun 1920 secara iseng-iseng sebagai bagian hobi, membangun sebuah pemancar radio digarasi rumahnya. Conrad menyiarkan lagu-lagu, mengumumkan hasil pertandingan olahraga dan menyiarkan instrumen musik yang dimainkan putranya sendiri. Dalam waktu singkat, Conrad berhasil mendapatkan banyak pendengar seiring juga meningkatnya penjualan pesawt radio ketika itu. Stasiun radio yang dibangun Conrad itu kemudian diberi nama KDKA dan masih mengudara hingga saat ini, menjadikannya sebagai stasiun radio tertua di Amerika dan mungkin juga di dunia.
Seiring dengan munculnya berbagai stasiun radio, peran radio sebagai media massa semakin besar dan mulai menunjukkan kekuatannya dalam mempengaruhi masyarakat. Pada tahun 1983, masyarakat Manhattan, New Jersey, Amerika Serikat panik dan geger serta banyak yang mengungsi keluar kota ketika stasiun radio CBS menayangkan drama radio uyang menceritakan makhluk ruang angkasa menyerang bumi. Meskipun sudah dijelaskan bahwa peristiwa penyerbuan itu hanya ada dalam siaran radio. Namun kebanyakan penduduk tidak langsung percaya. Dalam sejarah siaran, peristiwa itu dicatat sebagai efek siaran paling dramatik yang oernah terjadi di muka bumi.
Radio Jaringan
Menyusul keberhasilan Frank Conrad membangun stasiun radio pertama, sstasiun radio lainnya bermunculan diberbagai wilayahdi Amerika. Stasiun radio menyiarkan program informasi dan hiburan kepada masyarakat di wilayahnya (stasiun lokal). Pada umumnya berbagai stasiun radio itu memproduksi sendiri programnya.
Awalnya stasiun radio tidak terlalu mempersoalkan biaya produksi programnya namun lama kelamaan mereka merasakan bahwa anggaran untuk produksi prograrm menjadi beban yang semakin berat. Kondisi ini menimbulkan gagasan untuk membangun siaran radio dengan sistem jaringan.
Perusahaan penyiaran National Broadcasting Company (NBC) adalah yang pertama kali membangun jaringan ini pada tahun 1926. Dengan sistem jaringan, NBC menawarkan program kepada bagian stasiun radio diberbagai wilayah yang tersedia menjadi anggota jaringan (stasiun afiliasi). Dengan demikian berbagai stasiun radio saling terhubung satu sama lain sehingga membentuk jaringan.
Radio FM
Pertengahan tahun 1930-an, Edwin Howard Armstrong, berhasil menemukan radio yang menggunakan frekuensi modulasi (FM). Radio penemuan Armstrong berbeda dengan radio yang bnyak dipasaran ketika itu yang menggunakan frekuensi AM (Amplitudo Modulasi). Radio Fm memiliki kualitas suara yang lebih bagus, jernih dan bebas dari gangguan siaran (static).
Armstrong kemudian mendemonstrasikan penemuannya itu kepada David Sarnoff, pimpijnan perusahaan radio coporation America (RCA) yang merupakan perusahaan pembuat pesawat radio sistem AM, agar dapat dikembangkan lebih lanjut. Namun RCA ternyata lebih tertarik untuk mengembangkan televisi. Karena ditolak, Armstrong kemudian menjual hak atas temuannya itu kepada beberapa perusahaan lain.
Sarnoff yang menyadari kekeliruannya berusaha kembali mendekati Armstrong dan menawarkan satu juta dollar, suatu jumlah yang sangat besar pada saat itu untuk membeli hak atas radio FM namun karena merasa kecewa Armstrong menolaknya. Sayangnya penemuan Armstrong itu belum sempat dikembangkan secara sempurna karena meletusnya Perang Dunia II.
Selain karena perang, pengembangan radio FM juga tertunda karena kalangan industri ketika itu lebih tertarik untuk mengembangan telvisi. Radio FM baru muncul pada masyarakat pada awal tahun 1960-an seiring dengan dibukanya beberapa stasiun radio FM. Stasiun radio FM memanfaatkan keunggulan suara FM dengan memutar musik rock kaarena dinilai lebih cocok dengan frekuansi FM.
Televisi
Prinsip televisi dikemukakan oleh Paul Nipkow dari jerman pada tahun 1884 namun pada tahun 1928 Vladimir Zworkyn (Amerika Serikat) menemukan tabung kamera atau iconoscope bekerja mengubah gambar dari bentuk gambar optis kedalam sinya elektronis untuk selanjutnya diperkuat dan ditumpangkan kedalam gelombang radio. Zworkyn dengan bantuan Philo Farnsworth berhasil menciptakan pesawat televisi pertama yang dipertunjukkan kepada umum pada pertemuan World’s Fair pada tahun 1939.
Kemunculan televisi pada awalnya ditanggapi biasa saja oleh masyarakat. Harga pesawat televisi ketika itu masih mahal, selain itu belum tersedia banyak programuntuk disaksikan. Pengisi acara televisi pada masa itu bahkan meragukan masa depan televisi, mereka tidak yakin televisi dapat berkembang dengan pesat. Pembawa acara televisi ketika itu, harus mengenakan make up biru tebal agar dapat terlihat normal ketika muncul di layar televisi. Mereka juga harus menelan tablet garam untuk mengurangi keringat yang membanjiri di badan mereka karena intensitas cahaya lampu studio yang sangat tinggi, menyebabkan para pengisi acara sangat kepanasa.
Perang Dunia ke-2 sempat menghentikan perkembangan televisi. Namun setelah perang usai, teknologi baru yang telah disempurnakan selama perang, berhasil mendorong kemajuan televisi. Kamera televisi baru tidak lagi membutuhkan banyak cahayasehingga para pengisi acara distudio tidak lagi kepanasan.selain itu layar televisi sudah menjadi lebih besar, terdapat lebih n=banyak program yang tersedia dan sejumlah stasiun televisi lokal mulai membentuk jaringan. Masa depan televisi mulai terlihat menjanjikan.
Awalnya di tahun 1945, hanya terdapat stasiun televisi dan 8000 pesawat televisi meningkat menjadi hampir 100 stasiun sedangkan jumlah rumah tangga yang memiliki pesawat televisi mencapai 35 juta rumah tangga atau 67 persen dari total rumah tangga.
Perkembangan industri televisi di AS mengikuti model radio untuk membentuk jaringan. Stasiun televisi lokal selain menayangkan program lokal juga bekerjasama dengan tiga televisi jaringan yaitu CBS, NBC dan ABC. Sebagaimana radio, ketiga televisi jaringan itu menjadi sumber program utama bagi stasiun afiliasinya.
Semua program televisi pada awalnya ditayangkan dalam siaran langsung (live). Pertunjukkan opera di New York menjadi program favorit televisi dan disiarkan secara langsung. Ketika itu belum ditemukan kaset penyimpan suara dan gambar (videotape). Pengisi acara televisi harus mengulang lagi pertunjukannya beberapa kali agar dapat disiarkan pada kesempatan yang lain. Barylah pada tahun 1956, Ampex Corporation berhasil mengembangkan videotape sebagai saran yang murah dan efisien untuk menyimpan suaran dan gambar program televisi. Pada awal tahun 1960-an ha,pir seluruh program yang pada awalnya disiarkan secara langsung, diubah dan disimpan dalam videotape.
Pesawat televisi berwarna mulai diperkenalkan kepada publik pada tahun 1950-an. Siaran televisi berwarna dilaksanakan pertama kali oleh stasiun televisi NBC pad tahun 1960 dengan menayangkan program siaran berwarna selama tiga jam setiap harinya.
SEJARAH
            Sejarah media penyiaran dunia dimulai ketika ahli fisika Jerman, Heinrich Hertz, pada tahun 1887 berhasil mengirim dan menerima gelombang radio. Barulah pada tahun 1930an, Edwin Howard Armstrong menemukan radio menggunakan frekuensi modulasi (FM). Sementara televisi baru mulai ditemukan prinsipkerjanya pada tahun 1884 oleh Paul Nipkow dari Jerman, dan baru tahun 1928 Vladimir Zworkyn dari Amerika Serikat tabung kamera yang bisa menangkap dan mengirim gambar ke kotak nernama televisi.
Di Indonesia sendiri, radio baru masuk pada tahun 1925 dengan menggunakan stasiun relai di Malabar, Jawa Barat yang kemudian diikuti dengan berdirinya Batavia Radio Vereniging dan NIROM. Dalam sejarah pertelevisian Indonesia, TVRI menjadi stasiun TV pertama yang siaran di Indonesia pada tahun 1962. Dan sampai saat ini, dunia penyiaran Indonesia masih mengalami kemajuan yang ditandai dengan makin banyaknya stasiun TV dan radio bermunculan.
Dengan semakin banyaknya stasiun TV dan radio, maka peta persaingan pun semakin lebar. Setiap perusahaan haru menyiapkan dengan matang program acara agar tidak tergeser dari dunia media penyiaran Indonesia. Banyak hal-hal yang harus dipersiapkan untuk menangani sebuah stasiun media, mulai dari teknik penyiaran, sistem penyiaran, manajemen penyiaran, audien penyiaran, program siaran, sampai riset penyiaran, pemasaran program, dan promosi program.
Dalam buku yang berjudul “Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi” karangan Morissan, M.A ini, seluruh seluk beluk media penyiaran akan dibahas lengkap, termasuk persiapan untuk menangani sebuah media seperti yang dituliskan diatas. Bagi anda yang baru mau menggeluti dunia penyiaran, buku ini dapat menjadi panduan yang baik. Terutama bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi, khususnya jurusan penyiaran, buku ini adalah buku wajib karena buku ini meliputi semua aspek yang dipelajari dalam kuliah penyiaran.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Kelas Hitam All Right Reserved
Designed by Harman Singh Hira @ Open w3.